Ketakutan terbesar seorang wanita yang sedang hamil adalah terserang penyakit dan menularkannya pada buah hati. Nah, salah satu penyakit yang sering menghantui adalah hepatitis B. Benarkah hepatitis B dapat ditularkan ibu kepada janinnya?
Menurut dr Khanisyah Erza Gumilar, SpOG, atau yang akrab disapa dr Erza, penularan ke janin bisa saja terjadi pada ibu hamil yang terkena hepatitis B. Penularan ini dikatakan juga terjadi pada 90 persen wanita hamil dengan HBeAg positif. HBeAg adalah singkatan dari Hepatitis-B envelope Antigen, yang menunjukkan ada atau tidaknya keadaan yang infeksius.
"Jika HBeAg sudah positif, idealnya diperiksa kembali HBV DNA-nya. Dilihat seberapa banyak virusnya. Sayangnya di lapangan pemeriksaan ini masih terpentok dana, cek HBV DNA masih belum ditanggung BPJS Kesehatan," ungkap dokter spesialis kebidanan dan kandungan divisi fetomaternal RSU Dr Soetomo Surabaya dan RS Pendidikan Universitas Airlangga tersebut.
Selain itu, penularan ke janin juga terjadi pada 90 persen wanita hamil trimester 3 dengan infeksi hepatitis B akut. Kondisi hepatitis B akut biasanya muncul dengan beberapa gejala khas seperti demam, hilang nafsu makan, mual dan kulit menguning.
"Yang jelas risiko penularan ke janin amat besar pada kehamilan dengan hepatitis B," imbuhnya.
Jika bayi sudah terlanjur tertular dengan hepatitis B sejak dalam kandungan, maka akan tetap diberikan vaksin hepatitis B. Namun memang, menurut dr Erza proses perubahan infeksi menjadi kronis pada bayi, balita dan anak-anak di bawah 5 tahun lebih cepat dibandingkan dengan orang dewasa.
Sebelumnya dr Irsan Hasan, SpPD, KGEH dari RS Cipto Mangunkusumo juga pernah menuturkan bahwa bayi baru lahir sangat penting untuk mendapatkan vaksin hepatitis B. "Bila ibu mengalami hepatitis B, maka anak harus diberikan vaksin sebelum 12 jam setelah dilahirkan. Maka dari itu, ibu harus tahu kondisinya saat hamil," ungkapnya.
Sumber : detikHealth
1 komentar:
Asalamualaikum sya mau nanya kapan sih jadwal cek kehamilan di puskesmas
Posting Komentar