Kencing manis biasanya suatu penyakit yang gula darahnya mengingat karena produksi insulin tubuh terhambat. Diabetes Mellitus (DM) yang umum dikenal sebagai kencing manis adalah penyakit yang ditandai dengan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah) yang terus-menerus dan bervariasi, terutama setelah makan. Sumber lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan iabetes mellitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron. Semua jenis diabetes mellitus memiliki gejala yang mirip dan komplikasi pada tingkat lanjut.
Hiperglisemia sendiri dapat menyebabkan dehidrasi dan ketoasidosis. Komplikasi jangka lama termasuk penyakit kardiovaskular (risiko ganda), kegagalan kronis ginjal (penyebab utama dialisis), kerusakan retina yang dapat menyebabkan kebutaan, serta kerusakan saraf yang dapat menyebabkan impotensi dan gangren dengan risiko amputasi. Komplikasi yang lebih serius lebih umum bila kontrol kadar gula darah buruk.
Ada dua tipe:
1. Pengguna tergantung oleh insulin (Tipe pertama)
2. Tidak tergantung insulin (Tipe ke-2)
Tipe pertama yang berumur kurang dari 30 tahun dan tipe ke-2 biasanya pada pola makan kelebihan glukosa atau sebelumnya ada riwayat dari keluarga, setelah makan biasanya glukosa meningkat karena pola makan tidak bagus bisa menyebabkan diabetes tipe ke-2
Untuk pasien diabetes biasanya konsumsi minum dan makan banyak mengandung gula.
Gejala
Trias DM
1. Poli uri : si-pasien sering kencing dimalam hari begitunya lebih dari 4x.
2. Poli disi : berakibat dari poli uri, pasien merasakan haus sehingga banyak minum.
3. Poli vagi : karena jumlah besar kalori hilang, melalui urine, jadi pasien merasa sering lapar. Pasien merasa kesemutan,pendangan kabur, dll.
Kalau tergores apa bisa sembuh? Sesungguhnya bisa asalkan gula darahnya terkontrol.
Tiga gejala klasik yang dialami penderita diabetes, yaitu:
- banyak minum,
- banyak kencing,
- berat badan turun.
Terkadang berat badan penderita diabetes naik. Penyebabnya, kadar gula tinggi dalam tubuh. Maka perlu waspada apabila keinginan minum kita terlalu berlebihan dan juga merasa ingin makan terus. Berat badan yang pada awalnya terus melejit naik lalu tiba-tiba turun drastis tanpa diet. Gejala lain, adalah gangguan saraf tepi berupa kesemutan terutama di malam hari, gangguan penglihatan, gatal di daerah kemaluan atau lipatan kulit, bisul atau luka yang lama sembuh, gangguan ereksi pada pria dan keputihan pada perempuan. Pada tahap awal gejala umumnya ringan sehingga tidak dirasakan, baru diketahui sesudah adanya pemeriksaan laboratorium.
Pada tahap lanjut gejala yang muncul antara lain :
- Rasa haus
- Banyak kencing
- Berat badan turun
- Rasa lapar
- Badan lemas
- Rasa gatal
- Kesemutan
- Mata kabur
- Kulit Kering
Komplikasi:
- Penglihatan kabur
- Penyakit jantung
- Penyakit ginjal
- Gangguan kulit dan syaraf
- Pembusukan
- Penyebab
Pola makan tidak teratur, faktor keturunan, olahraga sangat penting untuk kesehatan (dianjurkan). Kalau ada faktor keturunan sebaiknya kita menghindari konsumsi gula berlebih.
Tipe pertama terjadi pada usia di bawah 30 tahun
tipe ke-2 terjadi pada usia kira-kira 40-45 tahun ke atas.
Yang pertama kita lakukan saat kita tahu ternyata kita terkena diabetes mellitus?
Langkah pertama yang kita lakukan adalah perencanaan makan untuk kadar kalorinya. Kita konsultasi ke ahli gizi, aktifitas olah raga rutin, kalau obesitas perlu di lakukan penurunan berat badan.
Normal gula darah 70-110. Kontrol rutin, kontrol seumur hidup karena bahaya bisa terjadi “koma”.
Jika ada riwayat orang tua diabetes. Bagaimana supaya tidak terkena diabetes?
Pasien berat badannya ideal, itu bisa mendukung. Aktifitas olahraga 30 menit 1 minggu 3x, jalan-jalan, lari-lari kecil. Pola makan perlu betul-betul diperhatikan.
Kadar kalori tergantung dari perhitungan berat badan idealnya. Biasanya 1100-2300.
Pengobatan diabetes melittus yang secara langsung terhadap kerusakan pulau-pulau Langerhans di pankreas belum ada. Oleh karena itu pengobatan untuk penderita DM berupa kegiatan pengelolaan dengan tujuan :
Menghilangkan keluhan dan gejala akibat defisiensi insulin (gejala DM)
Mencegah komplikasi kronis yang dapat menyerang pembuluh darah, jantung, ginjal, mata, syaraf, kulit, kaki dsb.
Tindakan yang dilakukan :
Menormalkan kadar glukosa, lemak, dan insulin di dalam darah serta memberikan pengobatan penyakit kronis lainnya.
Langkah yang dilakukan terutama : Diet (Mengurangi kalori dan meningkatkan konsumsi vitamin), aktivitas fisik (olahraga teratur, pengelolaan glukosa dan meningkatkan kepekaan terhadap insulin)
- Obat-obat hipoglikemia oral : untuk merangsang pancreas menghasilkan insulin dan mengurangi resistensi terhadap insulin.
- Terapi insulin